Sedikit
tidak masuk akal tetapi ini lah yang terjadi, karna pelaku tawuran merupakan
murid-murid sekolahan yang nota bene merupakan remaja-remaja yang memiliki
intelektual yang cukup untuk mengerti bahaya serta dampak buruk dari namanya
tawuran.
Pada
zaman sekarang tawuran di jadikan tren, kebanggan bahkan menjadi tradisi di
antar pelajar, bahkan ada yang mendaftar masuk sekolah karena mereka tahu bahwa
sekolah tersebut reputasi nya sangat membanggakan dalam tawuran,
Tauran
antar pelajar sering kali identik dengan hal-hal dalam pemuasan diri-pribadi
atau sekelompok tertentu yang berada di dalamnya. Akibatnya sikap egosentrisme
yang mereka tonjolkan mengarah pada kebiasaan buruk. Dan apabila pemenuhan dan
keinginan tersebut tercapai maka mereka para pelajar akan senantiasa merasa
bangga meskipun bersifat negatif.
Memang
dalam hal ini, generasi muda yang merupakan cikal-bakal generasi bangsa
tentunya perlu pengarahan, bimbingan dan tindakan yang bersifat meluruskan dan
tidak menyebabkan adanya perlawanan. Sehingga generasi pelajar bisa menjadi
penerus bangsa yang memiliki moralitas tinggi, berintelektual dan
berkecerdasan.
Solusi:
sebenarnya
di perlukan tindakan yang sangat mendalam terutama peranan keluarga untuk
membuat anak tersebut tidak melakukan hal-hal mengerikan seperti itu, serta
peranan sekolah supaya setiap selalu di berikan bimbingan konseling supaya
emosi dan rasa kekecewaan mereka tertumpah dalam tawuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar